Selasa, 01 April 2014

Tanah Suci 09



Tanya Jawab Seputar Tanah Suci 09

Pertanyaan :

Bagaimana cara melatih diri supaya bisa terlahir ke Alam Sukhavati?

Master Chin Kung Menjawab :

Ini merupakan pertanyaan yang sangat penting! Seorang praktisi bisa terlahir ke Alam Sukhavati, dapat dikatakan masalah terbesarnya telah sempurna, bukan hanya masalah dalam kehidupan ini saja, tetapi merupakan masalah terbesar selama tumimbal lahir yang tiada hingga.

Bagaimana supaya bisa menggenggam kesempatan terlahir ke Alam Sukhavati? Harus menuruti ajaran yang tertera dalam “Tiga sutra dalam Aliran Sukhavati”, terutama Sutra Usia Tanpa Batas, yang menjelaskan lebih terperinci. Praktisi sekalian harus membacanya dan memahaminya. Untuk terlahir ke Alam Sukhavati yang terutama adalah satu syarat, yakni “membangkitkan Bodhicitta, menfokuskan pikiran melafal Amituofo berkesinambungan”. Satu kalimat sutra ini sangat penting, juga sangat mendalam dan luas, boleh didiskusikan dengan kalimat yang tercantum dalam Amitabha Sutra yakni “pikiran terfokus tak tergoyahkan, pikiran yang tidak sesat”.

Penjelasan Amitabha Sutra buah pena Master Lian Chi, membuat penjelasan terperinci pada kalimat ini, memenuhi seperdelapan isi buku tersebut. Buku jaman dulu dijilid dengan benang, keseluruhan buku tersebut ada empat jilid, dan penjelasan tentang satu kalimat tersebut telah menggunakan setengah jilid buku. Maka itu dapat diketahui bahwa betapa pentingnya kalimat tersebut, harus membacanya dengan seksama, mempelajarinya, kemudian baru memahami apa yang harus dilakukan diri sendiri, barulah kehidupan ini pasti terlahir ke Alam Sukhavati.

Kemudian masih ada satu keadaan lainnya, yakni yang kita sebut dengan praktisi yang tulus, orang jenis ini tidak memahami ajaran juga tidak masalah. Tetapi orang tipe begini terlalu kecil jumlahnya, jarang dan sulit dijumpai!  Seperti yang diceritakan oleh Master Tan Xu, ketika Master Di Xian berusia lanjut, beliau menerima seorang murid yang sudah berusia lebih dari 40 tahun. Sebelum menjadi Bhiksu, dia bekerja sebagai tukang memperbaiki kuali (Guo Lou-jiang), pekerjaan ini sungguh menderita, untungnya juga cuma sedikit.

Dia tidak mengenal huruf, juga tak pernah bersekolah, masa kecil dilaluinya bersama Master Di Xian hingga dewasa, kemudian melihat Master Di Xian meninggalkan keduniawian, dia juga ingin ikut menjadi Bhiksu, dan minta diterima jadi murid Master Di Xian. Pertama-tama Master Di Xian tidak setuju menerimanya, tetapi karena didesak terus akhirnya menyetujuinya.

Tetapi Master Di Xian mengajukan satu syarat yakni : “Jika anda ingin menjadi Bhiksu, maka harus mendengar perkataanku”. Guo Lou-jiang menjawab : “Tidak masalah, anda guruku, apa yang anda katakan, saya akan menurutimu”.    

Master Di Xian berkata : “Baiklah!”. Kemudian menabhiskannya, lalu menyuruhnya tak perlu pergi menerima sila secara resmi, juga jangan tinggal di dalam vihara, alasannya karena dia tidak memiliki ketrampilan apapun, jika tinggal bersama penghuni vihara lainnya, takutnya dipandang rendah.

 Master Di Xian mencarikan sebuah vihara tua di dusun untuk ditinggali Guo Lou-jiang, hanya mengajarinya melafal sepatah “Namo Amituofo”, jika sudah lelah maka beristirahat, selesai beristirahat maka lanjutkan lagi melafal, apapun jangan dirisaukan, apapun jangan dipedulikan, hanya melafal sepatah Amituofo, kelak pasti ada hasilnya.

 Guo Lou-jiang amat tulus, benar-benar menuruti kata gurunya, dia melafal Amituofo hingga tiga, empat tahun kemudian, ketrampilan melatih dirinya telah berhasil, terlebih dulu mengetahui waktunya terlahir ke Alam Sukhavati, wafat dalam posisi berdiri. Setelah wafat masih berdiri di sana selama dua, tiga hari, menanti kedatangan Master Di Xian untuk mengurus perabuannya. Dia sungguh telah melepaskan semua kemelekatan, ini adalah orang yang tulus.

Maka itu, dia tidak perlu mempelajari teori tetapi dapat memperoleh keberhasilan. Tetapi bagi sebagian praktisi, ini tidak mungkin, sebagian orang khayalannya masih sangat banyak, kekhawatirannya juga sangat banyak. Praktisi begini harus jelas akan teori dulu, memahami kebenaran, melenyapkan keraguan dan membangkitkan keyakinan, perlahan barulah belajar untuk menjadi orang yang tulus.

Maka itu, coba kita pikirkan, adakah orang yang seperti Guo Lou-jiang yang begitu tulus? Andaikata tidak tulus maka harus terlebih dulu mempelajari teori dan menanam landasan yang kuat, menuruti kebenaran yang tertera dalam ajaran sutra, dan melatihnya dengan tekun, barulah dapat menggenggam kesempatan terlahir ke Alam Sukhavati.



問:請問我們要如何修持才能往生西方極樂世界?

答:這是一個非常重要的問題!學佛人能生到西方極樂世界,可以說他的大事已圓滿了,不但是這一生的大事,而且是生生世世修持的大事情。如何才能有把握往生?必須依據《淨土三經》所講的理論與方法,特別是《無量壽經》講得詳細。諸位必須要讀誦,一定要理解。

往生最重要的一個條件,「三輩往生品」提出來:「發菩提心,一向專念阿彌陀佛」,這一句經文非常重要,也很深廣,與《彌陀經》講的「一心不亂,心不顛倒」,可以互相參研。


蓮池大師寫的《彌陀經疏鈔》,將此句經文做了很詳細的說明,佔全部《疏鈔》的八分之一。古代的線裝書版本,《疏鈔》總共是四冊,而解釋這一句就用了半冊。由此可知,這是非常重要的經文,一定要細心去讀誦、研究,然後才知道自己應當如何做,這一生才決定得生。

另外還有一種情形,就是我們常講的真正老實人,這種人不懂教理也沒有關係。但是這種人太少太少了,希有難逢!像倓虛老法師說的,往年諦閑老法師有一個徒弟,四十多歲出家。出家之前是做鍋漏匠,就是挑一個擔子補鍋、補碗,做這種生意非常辛苦,賺的錢很少。他不認識字,也沒念過書,從小跟著諦閑老法師一塊長大,以後看到諦閑老法師出家,也要求出家。起初諦閑老法師不答應,到以後被他纏得沒法子就答應了。

但他提出一個條件說:「你想出家,一定要聽我的話。」他說:「那沒有問題,我既然拜你做師父,你怎麼說,我就怎麼聽、怎麼做。」諦閑老法師說:「這個行!」就給他剃頭,之後叫他不要受戒,也不要住在道場,原因是怕他什麼也不會,與大眾相處,人家會嫌棄他。所以,諦閑老法師在鄉下找了一個破廟,讓他去住。只教他念一句「南無阿彌陀佛」,念累了就休息,休息好了接著再念,什麼都不要想,什麼都不要管,一句佛號念到底,將來一定有好處!

  鍋漏匠真老實、真聽話,他就依教奉行念了三、四年,功夫真的成就,預知時至,站著往生。死了之後還站了兩、三天,等諦閑老法師給他辦後事。他真的是身心世界一切放下,這是老實人。所以,他不用研究教理,也決定有成就。但是一般人不行,一般人的妄念很多,牽腸掛肚的事情太多。這樣的人一定要通達教理,要了解事實真相,要斷疑生信,慢慢才會學老實。所以,我們自己想想,有沒有像鍋漏匠這樣的老實?如果不老實,一定要在教理上下功夫奠定基礎,依照經典上的理論、方法、境界,認真修學,才能決定得生。24-007-0003